Infolinks In Text Ads

Search (cari)

Wednesday, May 12, 2010

THE PHILOSOPHY AND SCIENCE OF NURSING

THE PHILOSOPHY AND SCIENCE OF NURSING

Jean Watson’s Biography
Margareth Jean Harman Watson lahir di Virginia barat bagian selatan dan besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Watson memasuki sekolah menengah atas di Virginia barat dan kemudian sekolah keperawatan Lewis gale. Setelah lulus pada tahun 1961 dia menikah dengan suaminya Douglas dan pindah ke Colorado. Setelah pindah Watson melanjutkan studi keperawatannya dan lulus dari universitas Colorado. Dia memperoleh gelar sarjana muda keperawatan tahun 1964 di kampus boulder, gelar master keperawatan jiwa pada tahun 1966 dan gelar doktornya pada tahun 1973.

Sehat/Kesehatan
Watson (1985:48) menyatakan sehat sebagai unity and harmony within the mind,body and soul. It’s also associated with the degree of congruence between the self as perceived and the self as experienced, such a viewed of health focuses on the entire nature of the individual in his or her physical, social. Esthetic and moral realms-instead of just certain aspects of human behavior and physiology. Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata.
Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :
• Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
• Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi.
•Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
• Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
• Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment).
• Carative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.

Curative factors
Menurut Watson, caring adalah istilah keperawatan yang menggambarkan faktor-faktor yang digunakan untuk menyampaikan perawatan kesehatan kepada pasien. Watson mendasarkan teori keperawatannya pada sepuluh caratif factor yang digunakan oleh perawat untuk memberikan perawatan kepada pasien yang beragam. Curative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat. Setiap curative faktor menggambarkan proses caring dari segi bagaimana seorang pasien mencapai dan mempertahankan kesehatan atau meninggal dengan damai.
Kesepuluh curative faktor itu adalah :
1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik (Humanistic-Altruistic System Value ).
2. Keyakinan dan harapan (Faith and Hope)
3. Peka kepada diri sendiri dan kepada orang lain (Sensitivity to self and others)
4. Membantu menumbuhkan kepercayaan dan menciptakan hubungan dalam perawatan secara manusiawi.
5. Pengekspresian perasaan positif dan negatif.
6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreatif (creative problem-solving caring process)
7. Pembelajaran secara transpersonal (transpersonal teaching learning)
8. Dukungan,perlindungan dan perbaikan fisik,mental,sosial dan spiritual.
9. Bantuan kepada kebutuhan manusia (Human needs assistance)
10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.
Dari kesepuluh carrative factors diatas, Caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985) ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi disertai “warmth, kindness, compassion”. Watson kemudian memperkenalkan “clinical caritas process”(CCP),untuk menempatkan curative factor nya,yang berasal dari bahasa yunani “cherish”,yang berarti memberi cinta dan perhatian khusus.Jadi clinical caritas process adalah suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,dan cinta.

Clinical Caritas Proses
Ketika ide dan nilai yang disampaikannya telah berkembang, Watson menterjemahkan curative faktor ke dalam caritas proses. Pada caritas proses terdapat dimensi spiritual serta nilai cinta dalam proses caring. Caritas proses lebih dikenal dengan clinical caritas proses (CCP) yaitu suatu praktek perawatan pasien yang dengan sepenuh hati, kesadaran dan cinta.
Clinical Caritas Proses meliputi:
• Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.
• Hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negatif dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one-being-cared-for.
• Budidaya nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka, peka dan iba.
• Kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistik,sebagai bagian dari caring-healing-practice.
• Menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuh kesadaran dan keseluruhan,yang memperhatikan keindahan,kenyamanan,kehormatan dan kedamaian.
• Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuan “menjadi dan berarti” (being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.

Transpersonal caring relationship
Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakteriskkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada:
• Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.
• Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.
• Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak, hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.
Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang lain.
Pendekatan ini menyoroti keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.
Istilah transpersonal berarti pergi keluar, diri sendiri dan memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien.Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.

Caring Occasion/Moment

Caring Occasion menurut Watson(1988, 1999) adalah kesempatan (mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan phenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human . Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang , sekarang atau masa yang akan .
Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri
Caring occasion bisa menjadi tranpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari keduanya(perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan –kemampuan untuk berkembang. (Watson 1999 , pp. 116-117)

Asumsi Teori Caring Menurut Jean Watson

Jean Watson merupakan penggagas teori yang banyak mempengaruhi pendekatan keperawatan dan meletakkan dasar humanisme pada keseluruhan aspek bidang kajian keperawatan. Konsep yang dikemukakan tentang esensi manusia dengan keutuhan dan sifat-sifat kemanusiaannya serta esensi caring menjadi fondasi bagaimana seharusnya perawat memperlakukan manusia lain (termasuk pasien/klien) dan diri sendiri.
Watson meyakini praktik caring sangatlah penting untuk keperawatan; ini adalah fokus pemersatu untuk praktik. Dua asumsi utama yang mendasari nilai perawatan manusia dalam keperawatan:
1. Care and love merupakan energi fisik dasar dan universal
2. Care dan love adalah syarat untuk kelangsungan hidup kita dan makanan untuk kemanusiaan.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini, caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien.
Watson berasumsi bahwa dalam caring tidak hanya mengandung unsur emosi, kepedulian, tingkah laku, atau keinginan tetapi juga merespon individu.
Asumsi Watson tentang caring adalah sebagai berikut:
1. Caring merupakan proses intersubjektif dan moral ideal dalam keperawatan.
2. Caring hanya dapat didemonstrasikan secara interpersonal.
yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien.
3. Caring sangat efektif untuk promosi kesehatan, pengembangan indvidu atau keluarga serta dapat meningkatkan kesehatan klien.
4. Respon caring yaitu dapat menerima individu pada masa ini dan yang akan datang.
5. Lingkungan caring merupakan perkembangan yang efektif dan memperbolehkan individu memilih tindakan terbaik untuk dirinya.
6. Caring merupakan tindakan yang melibatkan perawat-klien
yaitu peristiwa transpersonal yang mengembangkan keterbukaan. Inti dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien adalah hubungan perawat-klien yang bersifat profesional dengan penekanan pada terbentuknya interaksi aktif antara perawat dan klien. Hubungan ini diharapkan dapat memfasilitasi partisipasi klien dengan memotivasi keinginan klien untuk bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatannya.
7. Caring memiliki karakteristik yang abstrak
yaitu manusia sebagai individu yang unik. Artinya individu memliki respon yang berbeda dalam menghadapi masalah kesehatan, sehingga dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda. Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu menghadapi klien dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
8. Caring memiliki kekuatan yang sensitive
yaitu kekuatan yang eksistensial, fenomenal, dan spiritual.
Jadi, dari asumsi teori caring menurut Watson di atas dapat disimpulkan bahwa caring harus diterapkan dalam setiap pelaksanaan asuhan keperawatan. Caring merupakan inti dari pelaksanaan praktik keperawatan. Sikap caring seyogyanya senantiasa dimiliki oleh perawat, karena mutu dari asuhan keperawatan ditentukan dengan adanya sikap caring yang diberikan oleh perawat terhadap pasien.



KESIMPULAN
Watson meyakini praktik caring sangatlah penting untuk keperawatan; ini adalah fokus pemersatu untuk praktik. Asumsi mendasari:
1. Care and love merupakan energi fisik dasar dan universal
2. Care dan love adalah syarat untuk kelangsungan hidup kita dan makanan untuk kemanusiaan.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Kemudian, caring juga menekankan harga diri individu
Watson berasumsi bahwa dalam caring tidak hanya mengandung unsur emosi, kepedulian, tingkah laku, atau keinginan tetapi juga merespon individu.
Asumsi Watson tentang caring adalah sebagai berikut:
1. Caring merupakan proses intersubjektif dan moral ideal dalam keperawatan.
2. Caring hanya dapat didemonstrasikan secara interpersonal.
3. Caring sangat efektif untuk promosi kesehatan, pengembangan indvidu atau keluarga serta dapat meningkatkan kesehatan klien.
4. Respon caring yaitu dapat menerima individu pada masa ini dan yang akan datang.
5. Lingkungan caring merupakan perkembangan yang efektif dan memperbolehkan individu memilih tindakan terbaik untuk dirinya.
6. Caring merupakan tindakan yang melibatkan perawat-klien
7. Caring memiliki karakteristik yang abstrak
8. Caring memiliki kekuatan yang sensitive

DAFTAR PUSTAKA
Fiska Oktorilla Sianita. 14 December 2009. Teori Caring Menurut Watson. http://fidiahansa91.blogspot.com. 16 Feb. 2010
Anangrachyudi. 5 December 2008. Manusia Sebagai Fokus Sentral. http://anangrachyudi-indokuwaitnurse-gate.blogspot.com. 16 Feb. 2010
Rani Setiani Sujana. 29 October 2008. Caring Menurut Watson. http://mhs.blog.ui.ac.id/rani.setiani. 16 Feb. 2010
F.Sri Susilaningsih. 5 August 2008. Keperawatan,Profesi,Paradigma,Holism,Humanism,Caring. http://franciscasri.wordpress.com. 16 Feb. 2010

0 comments:

Post a Comment

sponsor